Bismillah... melanjutkan cerita perjalanan kami sebelumnya di timur pulau jawa dan apa saja yang kami dapatkan selama disana. Jika kemarin kami bercerita mengenai perjalanan kami di Pondok Pesantren Tebuireng Jombang dan Gunung Bromo, maka tulisan ini akan bercerita perjalanan kami selanjutnya. Apa sajakah? Ini dia....
1. MENJADI MANUSIA MINI DAN MASUK KE TUBUH MANUSIA
Ada yang merasa aneh dengan kalimat di atas? Hehee
Ini tidak salah. Kami memang masuk ke tubuh manusia dan mempelajari seluruh sistem yang ada. hanya saja, bukan kami yang berubah menjadi kecil, tapi memang tempat yang kami kunjungi adalah tubuh raksasa. apakah itu? Ini dia destinasi kami selanjutnya, The Bagong Adventure Human Body Museum atau lebih dikenal dengan nama Museum tubuh. Disini kami belajar bagaimana sistem dalam tubuh manusia bekerja, mulai dari sistem indra, pernafasan, peredaran darah, eksresi, pencernaan dan sebagainya. Ini menjadi pengalaman yang sangat luar biasa bagi para siswa karena disana mereka bisa benar-benar merasakan berjalan mengelilingi tubuh manusia. Tempat yang sangat recomended buat sekolah dan guru yang ingin mengajak para siswa belajar sambil bertamasya.
2. UJI ADRENALIN DI JATIM PARK
Oke.. belajar di museum nya sudah, sekarang waktunya naik wahana.. hehe... Jatim park ada 3 lokasi sebenarnya, dan itu tergantung dari tema wahananya. ada khusus untuk edukasi, keluarga, dan permainan adrenalin. nah.. kebetulan kita mengunjungi lokasi Jatim Park yang lebih banyak edukasinya. ya.. namanya juga study tour sekolah.
Disini, sebelum kita di suguhkan banyak wahana menantang, kita akan melewati banyak museum, mulai dari fisika, biologi, kimia, sejarah, dsb. Disini kalian akan menemukan banyak hal baru dan yang pasti disajikan dengan cara yang tidak membosankan. setelah melewati semua itu, barulah kita disuguhkan dengan banyaknya wahana yang menyenangkan, mulai dari perahu ayun, rumah hanti, halilintar, role coster, dsb.
3. SENSASI MEMETIK APEL LANGSUNG DARI KEBUNNYA
Salah satu icon yang sangat khas dengan kota malang adalah apelnya. Nah... dari perjalanan ini kita akhirnya tahu kalau ternyata apel itu sebenarnya bukan dari kota malang kawan, melainkan dari kota batu. Di kota ini ribuan hektar lahan perkebunan apel di budidaya dan di kelola oleh komunitas petani di sana. Nah... karena ini komunitas, karenanya perkebunan ini dijadikan destinasi wisata dengan tujuan membantu petani lokal Indonesia. Kita diperbolehkan memakan apel sepuasmya di sini. Gratis... tis... tis