Remaja itu berjalan tertatih ke atas panggung di Aula Bappeda
Palangkaraya, Kalimantan Tengah, Sabtu (13/05/2017). Tubuh kurusnya
bertelanjang dada. Kulitnya coklat tua, tampak kontras dengan cat putih yang
membalut sekujur tubuhnya.
Di atas panggung, dua rekannya memainkan alat musik tradisional.
Iramanya mengiringi langkah si pemuda kurus. Tak lama, ia meraung sejadinya,
meski tanpa suara. Sebuah karung berisi tandan buah sawit, ia lempar ke
berbagai penjuru panggung. Termasuk ke besi seng yang terpampang tepat di
sampingnya.
“Hutan Itu Sawit” begitu tajuk teaterikal yang dibawakan
komunitas anak muda bernama Institut Tingang Borneo. Aksi tersebut seolah ingin
menunjukan kepada pemuda-pemudi yang hadir di acara, hutan kita telah rusak.
Berganti ekspansi perkebunan kelapa sawit tak terkendali. Sementara asap arang
di depannya, mengepul. Gambaran hancurnya hutan yang menyebabkan bencana
datang, terutama kebakaran.
Sebelum pertunjukan usai, beberapa pemuda maju ke depan. Memandu
hadirin membacakan deklarasi hari Hutan Indonesia.
Kita sebagai generasi penerus bangsa dari
barat sampai timur Indonesia
Hari ini berdiri bergandengan tangan dan siap melangkah bersama
Melangkah bersama yang telah dimulai oleh para pendahulu
Melangkah bersama yang perlu dibangkitkan kembali
Melangkah bersama bagi hutan Indonesia
Hari ini berdiri bergandengan tangan dan siap melangkah bersama
Melangkah bersama yang telah dimulai oleh para pendahulu
Melangkah bersama yang perlu dibangkitkan kembali
Melangkah bersama bagi hutan Indonesia
Kita generasi penerus bangsa dari barat
hingga timur Indonesia
Hari ini berdiri bergandengan tangan dan siap bersuara
Suara lantang dan nyata bahwa hutan adalah bersama kita
Suara lantang yang mengingatkan para pemimpin
Untuk menepati janjinya
Suara lantang untuk melindungi hutan Indonesia
Karena hutan itu identitas bangsa
karena hutan itu kita
Karena hutan itu Indonesia
Mari bergerak maju untuk hutan Indonesia.
Hari ini berdiri bergandengan tangan dan siap bersuara
Suara lantang dan nyata bahwa hutan adalah bersama kita
Suara lantang yang mengingatkan para pemimpin
Untuk menepati janjinya
Suara lantang untuk melindungi hutan Indonesia
Karena hutan itu identitas bangsa
karena hutan itu kita
Karena hutan itu Indonesia
Mari bergerak maju untuk hutan Indonesia.
“Hari ini kita mendeklarasikan hari Hutan Indonesia. 13 Mei
dipilih karena bertepatan moratorium pemberian izin baru hutan primer dan lahan
gambut oleh Presiden Joko Widodo pada 2015. Itu menunjukan konsen pak Presiden
menjaga hutan dan mengatasi pembukaan lahan,” ujar Ketua KOPHI (Koalisi Pemuda
Hijau Indonesia) Kalimantan Tengah Noor Syahri Rahmadani. .mongabay.co.id
0 comments:
Post a Comment