Saturday, December 1, 2018

Hutan Indonesia Itu Identitas Bangsa, Menurut Anda?


Remaja itu berjalan tertatih ke atas panggung di Aula Bappeda Palangkaraya, Kalimantan Tengah, Sabtu (13/05/2017). Tubuh kurusnya bertelanjang dada. Kulitnya coklat tua, tampak kontras dengan cat putih yang membalut sekujur tubuhnya.
Di atas panggung, dua rekannya memainkan alat musik tradisional. Iramanya mengiringi langkah si pemuda kurus. Tak lama, ia meraung sejadinya, meski tanpa suara. Sebuah karung berisi tandan buah sawit, ia lempar ke berbagai penjuru panggung. Termasuk ke besi seng yang terpampang tepat di sampingnya.
“Hutan Itu Sawit” begitu tajuk teaterikal yang dibawakan komunitas anak muda bernama Institut Tingang Borneo. Aksi tersebut seolah ingin menunjukan kepada pemuda-pemudi yang hadir di acara, hutan kita telah rusak. Berganti ekspansi perkebunan kelapa sawit tak terkendali. Sementara asap arang di depannya, mengepul. Gambaran hancurnya hutan yang menyebabkan bencana datang, terutama kebakaran.
Sebelum pertunjukan usai, beberapa pemuda maju ke depan. Memandu hadirin membacakan deklarasi hari Hutan Indonesia.
Kita sebagai generasi penerus bangsa dari barat sampai timur Indonesia
Hari ini berdiri bergandengan tangan dan siap melangkah bersama
Melangkah bersama yang telah dimulai oleh para pendahulu
Melangkah bersama yang perlu dibangkitkan kembali
Melangkah bersama bagi hutan Indonesia
Kita generasi penerus bangsa dari barat hingga timur Indonesia
Hari ini berdiri bergandengan tangan dan siap bersuara
Suara lantang dan nyata bahwa hutan adalah bersama kita
Suara lantang yang mengingatkan para pemimpin
Untuk menepati janjinya
Suara lantang untuk melindungi hutan Indonesia
Karena hutan itu identitas bangsa
karena hutan itu kita
Karena hutan itu Indonesia
Mari bergerak maju untuk hutan Indonesia.
“Hari ini kita mendeklarasikan hari Hutan Indonesia. 13 Mei dipilih karena bertepatan moratorium pemberian izin baru hutan primer dan lahan gambut oleh Presiden Joko Widodo pada 2015. Itu menunjukan konsen pak Presiden menjaga hutan dan mengatasi pembukaan lahan,” ujar Ketua KOPHI (Koalisi Pemuda Hijau Indonesia) Kalimantan Tengah Noor Syahri Rahmadani. .mongabay.co.id


0 comments:

Post a Comment